Embun – Pengertian, Proses Pengembunan, Beda Dengan Kabut & Awan


Embun juga dimengerti sebagai uap air yang mengalami proses pergantian dari gas menjadi cairan atau pengembunan. Biasanya, embun muncul saat pagi hari pada sela-sela kaca jendela atau di permukaan daun.





Namun, tahukah apa sebetulnya embun itu? Apakah embun berasal dari air hujan? dan bagaimana proses pengembunan terjadi? Berikut klarifikasi lengkapnya.






Pengertian Embun





Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), embun diartikan selaku titik-titik air yang jatuh dari udara di malam hari. Jika diterangkan secara umum, embun yaitu bentuk dari titik-titik air yang menempel pada dedaunan dan rumput.





Embun seperti ini kerap ditemui di pagi hari atau sebelum panas matahari membuat tetesan air tersebut menguap.





Proses Terjadinya Embun





Saat pagi hari kita berjalan-jalan di sekeliling kebun, taman, atau halaman rumah yang ditanami aneka macam jenis tanaman berukuran pendek, seperti rerumputan, bunga mawar, bunga melati, maka cobalah untuk mengamati daunnya. Kita niscaya akan menemukan sejumlah titik air yang menempel pada permukaan daun flora sekitar.





embun




Bagaimana titik-titik air tersebut mampu menempel di dedaunan dan rerumputan? Padahal sebelumnya tidak terjadi hujan atau fenomena lain yang menyebabkan munculnya air. Nah, titik-titik air yang menempel pada daun inilah yang kemudian diketahui dengan sebutan embun.





Embun terbentuk secara alami dikala malam tiba. Tepatnya saat cuaca sedang cerah dan kelembaban udara cukup tinggi. Pada saat itulah udara di bersahabat permukaan tanah menjadi lebih dingin dan benda-benda di sekeliling permukaan tanah kehilangan panas alasannya adanya proses radiasi termal.





Radiasi termal merupakan pancaran energi panas dari sebuah benda yang diakibatkan oleh efek suhu di sekitarnya. Oleh sebab benda-benda di akrab permukaan tanah tersebut menjadi lebih cuek, maka suhu udara di sekitar tanah menjadi menyusut dan udara acuh taacuh tidak bisa lagi menahan uap air sebanyak udara hangat.





Apabila suhu udara melebihi titik embun, yaitu suhu dimana udara masih sanggup menahan banyaknya uap air, maka sebagian uap air tersebut akan mengembun di atas benda-benda yang mempunyai jarak bersahabat dengan tanah.





Kondisi inilah yang menjadi penyebab adanya titik-titik air atau tetes-tetes embun melekat pada dedaunan dan rumput. Bisa diartikan juga alasannya adalah tanaman tersebut berukuran pendek sehingga lebih bersahabat dengan permukaan tanah.





Embun Beku





Seperti yang sudah dijelaskan di atas, embun yang kita lihat sehari-hari biasanya berbentuktitik-titik air. Namun bagaimana jikalau embun tersebut pada alhasil mengkristal menjadi es?





Di tempat yang suhunya meraih minus atau di bawah nol derajat celsius mampu didapatkan embun berupa kristal-kristal es. Embun semacam inilah yang lalu dinamakan selaku embun beku atau embun putih.





embun es




Embun beku ialah sebuah teladan dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di atas daun, rumput, atau benda lain yang berada di dekat permukaan tanah. Embun beku biasanya terbentuk di malam hari saat cuaca cerah dan suhu udara berada di bawah nol derajat celsius atau pada suhu di bawah titik beku air.





Pembentukan embun beku juga mampu diawali dari turunnya suhu udara pada malam hari. Pada keadaan tersebut, suhu mengalami penurunan jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan suhu pada malam berawan.





Saat keadaan malam cukup cerah, maka mampu dipastikan tak ada awan yang mampu memantulkan kembali panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Ketika proses pendinginan berlanjut, maka uap air di udara akan mengembun membentuk titik-titik air yang melekat pada benda di sekitarnya.





Nah, sebagian titik-titik embun ini lalu akan membeku ketika suhu udara turun di bawah nol derajat celsius. Lama kelamaan, titik embun ini menjelma kristal beku yang disebabkan adanya penggumpalan di sekeliling titik embun dan pengumpulan uap air di atas kristal yang terbentuk.





Ada dua bentuk kristal beku yang biasanya terbentuk, adalah kristal berupa piring dan kristal berbentuk pilar. Kristal piring ini memiliki bentuk rata yang mirip dengan kristal salju. Sementara kristal pilar berbentuktiang es kosong berbentuk sisi enam yang rumit.





Embun lazimataupun embun beku bisa menguap jikalau sinar matahari mulai terasa hangat. Selain itu, udara hangat yang mampu menahan air lebih banyak sehingga embun akan menguap ke udara.





Perbedaan Embun, Kabut dan Awan





Setelah mengenali definisi dan proses terjadinya embun, mungkin akan timbul pertanyaan, apakah perbedaan antara embun, kabut, serta awan? Apakah ketiga fenomena alam ini bisa dibilang sama? apakah berkaitan? atau sebenarnya ada memiliki perbedaan? Berikut ini adalah penjelasan ilmiahnya.





– Kabut





Kabut ialah kumpulan tetesan air yang berukuran sungguh kecil dan melayang-layang di udara. Kabut biasanya terbentuk dikala uap udara yang lembab meninggalkan udara dan melakukan proses pengembunan.





kabut




Ketika udara menjadi lebih acuh taacuh, kabut pun mulai terbentuk secara perlahan. Syarat terbentuknya kabut salah satunya yaitu udara yang sejuk bercampur dengan udara yang kurang sejuk sebagai akibat dari pemikiran udara di sekitarnya.





Apabila pemikiran udara di sekitarnya terlalu rendah, maka proses pendinginan akan berlangsung di sekeliling permukaan tanah sehingga membentuk embun. Ketika ajaran udara berkembangdengan cepat, proses pendinginan berlangsung di kawasan yang tinggi dan membentuk awan di sekitarnya.





Kaprikornus, fatwa udara membuat tercampurnya udara acuh taacuh dengan udara yang lebih hangat mesti mengalir secara perlahan agar kabut ini mampu terbentuk.





– Awan





Awan ialah suatu jenis massa yang tampakdan terbentuk dari kristal beku ataupun tetesan air pada atmosfer di permukaan bumi. Awan lazimnya terbentuk dikala udara terasa kian panas sehingga meraih kelembaban yang tepat di ketinggian tertentu. Tentunya hal ini cukup berlawanan dengan proses terjadinya kabut yang telah dijelaskan sebelumnya.





awan




Kita perlu mengerti, bahwa kian tinggi suatu tempat, maka tekanan udara yang dihasilkan pun akan makin kecil. Dengan demikian goresan antar molekul kian menyusut sehingga suhunya jadi lebih rendah atau semakin dingin.





Oleh sebab itu saat mencapai ketinggian tertentu, uap air bakal mengalami proses kondensasi. Hal ini juga sering disebut selaku proses pemadatan menjadi titik-titik air yang disebabkan adanya dampak suhu yang makin hambar dan kelembaban suhu atmosfer.





Seiring berjalannya hari atau dalam periode waktu yang cukup usang, uap air tersebut akan bertambah banyak dan terfokus. Dengan begitu, awan yang terbentuk pun akan kian besar ukurannya. Setelah sukses mencapai titik ketinggian tertentu, sekumpulan uap air tersebut akan mengalami proses menjadi sebuah titik-titik air karena suhu yang kian rendah.





Nah, titik-titik air yang memiliki massa lebih berat dari uap ini yang akan membuatnya jatuh ke bawah alasannya adanya tarikan gaya gravitasi bumi. Titik-titik air yang jatuh inilah yang lalu diketahui dengan istilah hujan.


Comments

Popular posts from this blog

Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan

Penjelasan Lengkap Does Shell Small Business Card Report To Credit Bureaus Ideas

Penjelasan Lengkap Gas Pump Skimmers Credit Card References