Kenapa Air Laut Asin? Ini Penyebab Dan Alasan Ilmiahnya
Kenapa Air Laut Asin? – Kita pasti pernah berkunjung ke pantai untuk sekadar berlibur bareng keluarga atau menenangkan pikiran, bukan? Nah, ketika berada di pantai pernahkah mencoba berenang dan tak sengaja meminum air maritim yang terasa asin?
Kenapa air laut rasanya asin? Apa penyebabnya? Simak klarifikasi ilmiah berikut ini.
Penyebab Air Laut Asin
Banyak orang mungkin mengajukan pertanyaan-tanya kenapa air laut terasa. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang kemudian berpikir, bahwa air maritim mengandung berbagai garam sehingga terasa asin dikala dikecap. Meskipun air laut juga berasal dari air hujan, tetapi bukan berarti air hujan juga terasa asin mirip halnya air maritim.

1. Air Hujan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, air bahari berasal dari air hujan yang turun ke bumi. Namun faktanya air hujan tidaklah asin.
Semua air hujan yang turun ke bumi niscaya akan mengalir ke tempat aliran sungai. Air sungai inilah yang pada lalu mengalir ke laut sesuai siklus hidrologi. Di sepanjang perjalanan air-air ini menuju lautan, setiap tetesnya menenteng banyak sekali garam mineral dari lingkungan yang dilewatinya, mirip kalium, natrium, kalsium, dan lain sebagainya.
Sejumlah garam mineral yang tercampur dengan air tersebut ditemukan dari aneka macam macam sumber, seperti kerikil-batuan sampai kerak bumi yang dilalui selama air tersebut mengalir menuju bahari. Selanjutnya, air akan mengalami penguapan, kemudian bermetamorfosis awan. Sementara garam mineral ini akan tertinggal dan menjadi alasan mengapa air bahari asin.
Awan hasil penguapan tersebut, kemudian berproses dan menurunkan tetes-tetes air berupa hujan. Kejadian ini terus berulang selama jutaan tahun sampai sekarang.
2. Aktivitas Vulkanis
Aktivitas vulkanis yang terjadi di bawah laut dan letusan gunung berapi yang berada di bawah air juga menjadi jadi alasan penyebab asinnya air maritim. Air bahari yang bereaksi dengan batuan panas akan melarutkan beberapa mineral garam. Kemudian garam mineral yang terlarut tersebut akan bereaksi dengan batuan panas, sehingga terpisah dari air.
3. Lapisan Tanah
Rasa asin yang terasa pada air bahari juga dipengaruhi oleh daratan atau lapisan tanah. Ketika terjadi hujan di beberapa daerah, terutama daratan, air akan meresap masuk ke dalam tanah sedikit demi sedikit. Ketika tanah tersebut bosan dan tak bisa menampung air lagi, maka air akan keluar sedikit demi sedikit melalui sungai sampai akhirnya hingga ke laut.
Pada dasarnya, daratan yang mengandung cukup banyak garam ataupun mineral akan mempunyai efek pada pedoman air menuju ke laut. Dengan demikian, proses tersebut besar lengan berkuasa terhadap rasa air laut sehingga menjadi salah satu alasan asal mula air laut terasa asin.
Bahaya Mengonsumsi Air Laut
Mengingat keberadaannya yang cukup berlimpah, mungkin terbersit di pikiran kita untuk mengonsumsi air laut. Namun tunggu dahulu, apakah air maritim patut untuk dikonsumsi oleh manusia?

Faktanya, kita tidak dianjurkan meminum air bahari, bahkan ketika dalam keadaan terjepit dan ingin bertahan hidup sekalipun. Alasannya adalah air bahari merupakan air yang sudah tercemar oleh garam dan mineral lain, seperti merkuri hingga arsen.
Oleh sebab itu, kita justru akan mengalami beberapa dilema kesehatan bila mengonsumsi air laut. Adapun beberapa imbas kesehatan dari minum air bahari yaitu selaku berikut:
1. Dehidrasi
Meminum air maritim akan menciptakan tubuh seseorang mengalami kehilangan cairan tubuh . Hal ini disebabkan garam memiliki kesanggupan untuk menciptakan cairan tubuh makin menyusut .
Apabila air maritim dengan kadar garam tinggi terminum, maka air yang ada di dalam tubuh akan dialihkan untuk menolong badan mencairkan garam berlebih. Akibatnya, fungsi badan lainnya akan mulai tersiksa alasannya kurangnya asupan air.
2. Diare
Dalam waktu beberapa jam sesudah meminum air garam, badan insan akan mengalami tanda-tanda terkait dengan tingginya kadar garam dalam tubuh. Gejala permulaan ini lazimnya ditandai dengan diare berat yang tak kunjung hilang. Hal ini terjadi alasannya usus hanya bisa menyerap sejumlah garam dalam jangka waktu tertentu.
Air bahari inilah yang jadi penyebab kelebihan garam dalam badan sehingga tertinggal di bab terusan air. Umumnya, air yang mengalir keluar dari sel dan masuk ke terusan usus. Kondisi tersebut akan menjadikan isi usus menjadi encer dan menimbulkan terjadinya diare.
3. Gejala Kronis
Jika seseorang mengonsumsi air garam dalam jangka panjang, maka kehilangan cairan tubuh berat akan terjadi dan memicu efek cukup serius. Jika ini terjadi, maka tubuh akan condong mengalami kehilangan asupan air cukup besar. Hal ini mengakibatkan timbulnya gejala kronis lain, mirip halusinasi dan mengigau.
Bahkan tak sedikit pula yang kehilangan kesadaran ataupun mengalami kejang. Tubuh insan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya tanpa air. Ketika kehilangan sekitar 15 persen dari total air dalam tubuh, maka seseorang berisiko mengalami koma alasannya adalah terjadi kerusakan pada otak yang jadinya berujung akhir hayat.
Comments
Post a Comment