Stalaktit Stalagmit – Pengertian, Perbedaan, Proses & Rekreasi Gua Di Indonesia
Apabila mendatangi sebuah gua, tentu kita akan menjumpai adanya pernak-pernik unik pada langit-langit dan lantai dasar gua. Ornamen tersebut yaitu stalaktit dan stalagmit.
Kedua pernak-pernik tersebut ialah gugusan batuan runcing yang kerap ditemukan pada gua kapur atau karst. Namun bagi sebagian orang, terkadang bingun dan belum banyak tahu apa perbedaan stalaktit dan stalagmit.
Cara membedakan stalaktit dan stalagmit ini cukup mudah. Kita bisa mengacu pada penggunaan abjad yang ada pada penyebutannya, seperti stalactite yang mempunyai karakter ‘c’ dari kata ceiling yang mempunyai arti atap. Sedangkan stalagmit mempunyai aksara ‘g’ dari kata ground yang bermakna tanah.
Dengan cara tersebut, kita dengan gampang dapat membedakan keduanya yang juga sering disebut sebagai dripstone. Ketika air mengalir turun melalui tanah dan masuk ke dalam gua, maka sejumlah mineral ikut larut yang disebut dengan kalsit, lalu membawanya lewat rekahan di langit-langit gua.
Air yang menetes tersebut akan meninggalkan bekas kalsit yang secara perlahan terbentuk di langit-langit sehingga membentuk stalaktit menggantung layaknya es.
Sementara itu, air dari ujung stalaktit meninggalkan lebih banyak kalsit di tumpukan lantai gua yang tak akan membentuk stalagmit seperti halnya kerucut. Itulah argumentasi mengapa stalaktit dan stalagmit lazimnya ditemukan secara berbarengan.
Pengertian Stalaktit & Stalagmit
Stalaktit ialah ungkapan yang diambil dari bahasa Yunani berarti menetes. Stalaktit merupakan sebuah jenis speleothem atau mineral sekunder yang letaknya menggantung di langit-langit gua. Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, jenis gua yang paling sering ditumbuhi oleh stalaktit yakni gua kapur.
Stalaktit mempunyai tekstur cukup keras yang tergolong dalam kalangan kerikil tetes. Stalaktit bisa terbentuk dari kalsium karbonat yang mengendap atau mineral-mineral lain yang mengendap pada larutan air.
Sementara stalagmit ialah pembentukan gua secara vertikal atau atas bawah. Stalagmit mampu terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air-air yang menetes. Stalagmit biasa didapatkan di lantai-lantai gua kapur yang lazimnya tepat berada di bawah stalaktit.
Perbedaan Stalaktit & Stalagmit
Tak mampu dipungkiri, stalaktit dan stalagmit merupakan cerminan kekayaan alam Indonesia yang sangat indah. Bentukan alami tanpa pahatan dan sentuhan tangan insan berubah jadi karya alam yang hebat mempesona.

Banyak orang berasumsi, stalaktit dan stalagmit ialah satu kesatuan yang memiliki hubungan karena akibat. Meski keduanya memiliki bentuk yang sekilas sangat seperti, tetapi pada dasarnya kedua fenomena ini berbeda.
Perbedaan antara stalaktit dan stalagmit ini bukan cuma pada letaknya, tapi juga beberapa hal lain sebagai berikut:
- Stalaktit adalah jenis batuan kapur yang tumbuh dari bagian atas gua dan menuju ke bab dasar gua. Sementara stalagmit sebaliknyam alasannya tumbuh menjulang ke atas dari bagian dasar gua menuju ke bab atas gua.
- Stalaktit terbentuk karena adanya bagian Ca (HCO3)2 yang telah terurai sebelum menetes ke dasar gua sehingga terjadi penumpukan CaCO3 di atap gua. Sementara stalagmit terbentuk sebab adanya Ca (HCO3)2 yang merembes ke dalam tanah, lalu menetes ke dasar gua dan terurai menjadi CaHCO3, H2O, dan CO2. Unsur Ca (HCO3)2 ini akan terus menetes dan menyebabkan sejumlah penumpukan CaCO3 yang lalu dikenal dengan istilah stalagmit.
- Di dalam gua kapur acap kali terjadi tetesan yang berasal dari air hujan. Endapan batu kapur yang berada pada atap gua inilah yang disebut stalaktit dan endapan di bawahnya disebut stalagmit.
- Stalaktit memiliki bentuk lebih runcing dan berlubang-lubang pada permukaannya, sedangkan stalagmit memiliki bentuk berlapis-lapis tanpa lubang apapun di lantai gua.
Wisata Gua Stalaktit & Stalagmit di Indonesia
Bukan hanya rekreasi pantai atau pegunungan nan eksotis yang dimiliki oleh Indonesia, namun masih ada banyak destinasi rekreasi lain yang layak kita kunjungi.

Kita tak perlu mengeluarkan anggaran terlalu banyak untuk menikmati rekreasi semacam itu. Sebab, Indonesia mempunyai banyak tempat wisata indah memukau, salah satunya rekreasi berupa gua.
Mengapa gua yang bagi orang awam cuma berbentuklorong gelap dan menyeramkan itu mampu dikatakan indah? Jika diartikan secara luas, gua merupakan cerukan ke dalam atau rongga yang terbentuk secara alami oleh abrasi atau aspek alam lainnya yang mampu ditelusuri dan dimasuki insan.
Nah, di dalam gua-gua ini biasanya terdapat stalaktit stalagmit yang memancarkan pesona tersendiri. Bagi yang selama ini belum pernah menyaksikan secara pribadi mirip apa keindahan gua, coba luangkan waktu untuk mendatangi beberapa gua berikut ini:
1. Gua Surupan
Gua Surupan adalah gua di kawasan karst Gombong Selatan. Gua ini tepatnya berada di antara dua desa, yakni Desa Argopeni dan Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Gua Surupan memiliki keindahan stalaktit stalagmit pada bagian dinding, langit-langit, dan lantai dasarnya.

Selain itu, di dalam Gua Surupan terdapat berbagai jenis spesies binatang mirip kelelawar, kura-kura, sampai udang yang sudah menjadi hewan endemik daerah tersebut. Apabila kita masuk ke dalamnya, maka akan menemukan sebuah sungai bawah tanah yang berasal dari Bukit Gadung dengan arus cukup deras.
2. Gua Gong
Gua berikutnya ialah Gua Gong yang terletak di Pacitan, Jawa Timur. Lokasinya berada di Dusun Pule, Desa Bromo, Kecamatan Punung sekitar 37 km dari sentra Kota Pacitan.

Dulu, kanal menuju Gua Gong terbilang cukup sukar. Namun kini, pemerintah setempat telah mengubahnya menjadi lebih baik. Seluruh jalanannya telah diaspal sehingga mampu ditempuh dengan mudah dengan kendaraan bermotor.
Salah satu alasan mengapa gua ini dinamakan Gua Gong karena kedatangan stalaktit stalagmit di dalamnya. Stalaktit dan stalagmit Gua Gong cukup unik sebab jikalau kita memukulnya maka akan muncul suara yang terdengar layaknya gong. Bahkan, tak sedikit orang yang menyebut bahwa Gua Gong tergolong salah satu gua terindah se-Asia Tenggara.
3. Gua Maharani
Selain Gua Gong, kalau kita berkunjung ke Jawa Timur maka wajib menyempatkan untuk tiba ke salah satu obyek rekreasi gua di Lamongan, adalah Gua Maharani. Gua ini cukup populer di kelompok para pelancong alasannya adalah mempunyai keindahan stalaktit stalagmit alami dengan perkembangan satu sentimeter per sepuluh tahun.

Menariknya, di sekitar Gua Maharani juga terdapat obyek rekreasi lain, yaitu kebun hewan dan wahana permainan keluarga yang dikenal dengan nama Wisata Bahari Lamongan.
Gua Maharani terletak di kedalaman 25 meter dari permukaan tanah dengan rongga yang mencapai luas sekitar 2500 m2. Dari dalamnya, kita mampu memperoleh pemandangan berupa pancaran cahaya warna-warni ketika sinar matahari menyapu tempat tersebut.
Saking indahnya pemandangan yang ada, tidak sedikit pelancong luar negeri yang menyandingkan Gua Maharani dengan gua terindah di dunia, seperti Gua Mamonth di Amerika Serikat, Gua Carlsbad di Perancis, dan Gua Altamira di Spanyol.
Comments
Post a Comment